Post by fritz on Aug 7, 2006 11:24:55 GMT 7
Taman Laut Teluk Tomori
Dari Tentena / Pendolo perjalanan dapat dilanjutkan ke Teluk Tomori, sekitar 157 km yang dapat dicapai 4 jam dengan bus. Teluk Tomori memiliki keindahan alam tersendiri yang menarik. Airnya tenang dan kadang-kadang menyerupai sebuah cermin yang memantulkan bayangan gunung di sekitarnya dan sebuah rangkaian kepulauan yang indah yaitu Payau Dara nama pulau yang terletak di pusat laut dan beberapa pulau kecil lainnya, seperti Pulau Lampu, Pulau Tokabe, Pulau Bunda dan Pulau Tomori.
Mori sebuah pulau kecil yang berbentuk oval yang memanjang dari utara ke selatan dengan pantai di bagian timur dan barat yang berpasir putih tetapi pantai di bagian utara dan ke selatan merupakan bebukitan yang tingginya hingga 300 meter. Di sekitar Pulau Tomori terdapat Taman Laut yang indah yang merupakan urutan ke-27 dunia di pintu gerbang Teluk Tomori. Di sana ada juga batu karang di tengah laut yang menyerupai pohon beringin setinggi 25 meter dari dasar laut dan disebut Batu Apali oleh masyarakat Tomori yang tinggal disekitar teluk. Ada warisan kuno di puncak batu itu dan dianggap keramat oleh masyarakat setempat. Setiap kapal/perahu yang lewat di sana harus membunyikan klakson sebagai tanda permisi bila tidak ingin celaka dalam perjalanan. Teluk tersebut juga memiliki ribuan spesies ikan.
Masyarakat Tomori memiliki budaya dan seni tradisional seperti pesta perkawinan, pesta pemakaman serta tari dan lagu daerah yang indah dan menarik. Dalam perjalanan dari Tentena / Pendolo dapat dilihat pemandangan alam seperti padang rumput yang luas dan perkebunan karet Beteleme atau istirahat di Tomori Indah. Di sini dapat dilihat pemandangan alam seperti hutan sejuk di gunung, menikmati gedung kesatuan tradisi Mori dan Toraja.
Suaka Morowali
Morowali yang berarti ‘gemuruh’ dalam bahasa Wana dan merujuk kepada bunyi sungai yang mengalir di bebatuan. Morowali terletak jauh di ujung timur propinsi ini di Kecamatan Bungku Utara dengan luas 160.000 ha, dengan gunung, danau hutan dan saluran banjir. Suatu suaka alam yang baru pernah dikunjungi oleh suatu ekspedisi Inggris Operation Drake pada tahun 1979 sebagai penelusuran perjalanan keliling dunia. Tuan Francis Drake dengan kapalnya "The Golden Hind" yang berlabuh di salah satu pantai pada tahun 1580. Para ahli menghubungkan "Operation Drake" dengan sebuah survei keadaan hutan iventaris tanaman, binatang dan serangga serta penelitian biologi kelautan di daerah tersebut. Ada 5 sungai yang mengalir melalui suaka tersebut. Daerah pelabuhan bergunung-gunung dan dihuni oleh Suku Wana yang suka berpindah-pindah. Daerah ini dapat dihubungkan dengan Bone melalui Pesawat Cesna misioner ke Tokala Atas dan Beteleme. Dengan perjalanan 6 – 7 jam menggunakan jeep daerah ini dapat ditempuh dari Tentena ke Kolonodale. Kolonodale memiliki sebuah hotel tetapi tidak ada tempat menginap yang memungkinkan di kawasan suaka tersebut kecuali hanya mengharapkan kemurahan hati masyarakat Bajo di pantai atau Wana di daratan.
wew..kelupaan..nih Sumbernya