Post by fritz on Aug 5, 2006 14:32:56 GMT 7
Dero
Dero atau Modero berasal dari kata Mudaero yang berarti sebagai sambutan terhadap pahlawan yang kembali dari perang dan ditarikan oleh wanita. Namun saat ini, modero ditarikan pada perayaan-perayaan, seperti perkawinan yang ditarikan oleh laki-laki dan perempuan dalam lingkaran-lingkaran. Alat musiknya yang semula tradisional, berkembang menjadi alat-alat elektronik (kaset dan pengeras suara). Oleh penduduk Tentena, tari Dero ini digambarkan sebagai keterbukaan, dimana orang luar boleh masuk dalam lingkaran tarian. Namun oleh orang Muslim, tarian berbentuk lingkaran yang semakin tengah semakin menyempit dan semakin tertutup dari pandangan penonton, memberikan peluang penarinya (laki-laki dan perempuan) untuk saling bersentuhan, dikategorikan telah merusak norma-norma kesusilaan dan kesopanan. Hal ini membuat kelompok muslim menuntut untuk dihapuskan.
Saguer
Kehidupan sehari-hari masyarakat Poso sangat erat dengan minuman keras tradisional saguer (tuak dari pohon aren). Pada konflik Poso I tahun 1998 dipicu atas perkelahian antar remaja, dimana salah satunya dalam keadaan mabuk. Hal ini terjadi pada bulan ramadhan yang membuat kaum muslim merasa terganggu sehingga memicu tindakan penghacuran tempat-tempat penjualan minuman keras. Pada perkembangannya muncul tuntutan pelarangan minuman keras oleh kelompok muslim termasuk minuman keras tradisional. Tuntutan tersebut akan menyebabkan konflik kebudayaan antara masyarakat asli (sebagai produsen sekaligus pemakai) dengan pendatang muslim.
Emang kiblatnya kebiasaan orang mori dari poso yak...atau poso yang kiblat ke mori...
Sumber:
klik dan baca disini